Tata krama siswa kepada guru |
Ragam krama alus adalah bentuk unggah-ungguh bahasa Jawa yang semua
kosakatanya terdiri atas leksikon krama dan
dapat ditambah dengan leksikon krama
inggil atau krama andhap.
Meskipun begitu yang menjadi leksikon inti adalah leksikon yang berbentuk krama. Leksikon madya, dan ngoko tidak
pernah muncul di dalam tingkat tutur krama
alus (Sasangka, 2004: 111)
Harjawiyana dan
Supriya (2001: 98-101) menjelaskan tentang kaidah pembentukan ragam krama
alus, sebagai berikut. (1) Leksikon
ngoko yang memiliki padanan krama inggil maka diubah menjadi krama inggil kecuali yang berhubungan
dengan diri pribadi tetap menggunakan krama. (2) Apabila leksikon ngoko tidak memiliki padanan dalam leksikon krama inggil, tetapi hanya memiliki
padanan dalam leksikon krama, maka
diubah menjadi krama saja. (3) Apabila
leksikon ngoko tidak memiliki padanan
dalam leksikon krama inggil, maupun krama, tetapi hanya memiliki padanan
dalam leksikon ngoko maka diubah
menjadi ngoko. (4) Semua
afiks diubah menjadi krama. Misalnya di- menjadi dipun-, kok- menjadi panjenengan.
Akhiran –e diubah menjadi –ipun, -en menjadi panjenengan.
Apa bedanya krama alus dan krama inggil
BalasHapuskrama alus adalah ragam bahasa sedangkan krama inggil adalah jenis leksikon
BalasHapus