Tata krama siswa pada guru |
Bahasa Jawa merupakan bahasa yang
mengenal adanya tingkat tutur atau undha-usuk
basa atau unggah-ungguh basa. Adanya
tingkat tutur dalam bahasa Jawa merupakan adat sopan santun berbahasa Jawa.
Adat sopan santun ini mencerminkan perilaku kebahasaan yang sebenarnya juga
tercermin dari perilaku masyarakat.
Tingkat tutur adalah variasi bahasa
yang perbedaan antara satu dan lainnya ditentukan oleh perbedaan sikap santun
yang ada pada diri pembicara (O1) terhadap lawan bicara (O2) (Poedjasoedarma,
1979:3).
Bahasa
bersifat dinamis. Artinya akan selalu berubah mengikuti perkembangan jaman. Hal
ini berlaku juga untuk bahasa Jawa. Pembagian undha-usuk yang sangat banyak tersebut akhirnya mengerucut hanya
menjadi dua yaitu ngoko dan krama. Ngoko dibagi menjadi dua yaitu ngoko
lugu dan ngoko alus, sedangkan krama dibagi
menjadi dua yaitu krama lugu dan krama alus. Undha-usuk inilah yang diajarkan di sekolah-sekolah jaman sekarang.
Jadi unggah ungguh basa Jawa yang diajarkan di sekolah adalah
(1) ngoko lugu
(2) ngoko alus
(3) krama lugu
(4) krama alus
Apa perbedaan ragam bahasa dan leksikon?
BalasHapusRagam bahasa ada dua yaitu ragam ngoko dan ragam krama. Ragam ngoko dibagi menjadi ngoko lugu dan ngoko alus. Sedangkan ragam krama dibagi menjadi dua yaitu krama lugu dan krama alus.
BalasHapus